Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lebih untung reksadana atau saham dalam berinvestasi

Jika kita berbicara tentang investasi yang aman dan menguntungkan dengan modal yang tidak terlalu besar maka pasti orang modern akan menjawab reksadana atau saham, mengapa demikian? Sebab dengan dana mulai dari 100 ribu rupiah anda sudah bisa berinvestasi di instrumen tersebut, bukan cuma bermodal kecil saja, namun kedua instrumen tersebut sangat liquid atau banyak diperjual belikan di pasar modal setiap harinya, jadi kapan pun bisa kita jual untuk memperoleh keuntungan. Berbeda dengan berinvestasi pada properti atau sebagainya yang berupa fisik, selain kurang liquid, dana yang dibutuhkan juga sangat besar dan tidak semua orang mampu melakukannya. Namun diantara kedua produk investasi tersebut banyak yang masih belum tau sebenarnya yang lebih menguntungkan itu investasi di reksadana atau saham? Pada artikel ini saya akan coba membahasnya.
Lebih untung reksadana atau saham dalam berinvestasi

Reksadana atau saham adalah insttumen investasi yang sangat menguntungkan, namun jangan lupa bahwa keduanya memiliki resiko yang bisa kita managemen. Jika kita bicara mengenai resiko reksadana dan saham maka dapat dipastikan bahwa resikonya tergantung pada diri masing masing, semakin kita belajar memahami produk apa yang kita investasikan maka semakin kecil resiko yang kita dapat. Dalam trading maupun investasi jangka panjang ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan untuk dapat meminimalisir resiko diantaranya adalah
Jika kita sudah mengenal dan menguasai tiga hal tersebut maka dapat dipastikan resiko dalam berinvestasi menjadi lebih rendah karena jika anda tidak memiliki target, psikologi yang kuat dan managemen portofolio yang baik, sama saja anda seperti ber ju di yang mengharapkan keberuntungan selalu datang. Selengkapnya mengenai resiko investasi silahkan baca : Resiko Investor

Setelah anda memahami resiko investasi, tentu saja otomatis anda memahami juga mana yang lebih menguntungkan, reksadana atau saham bukan? kalau belum yakin mari kita bahas satu persatu.

Reksadana
Adalah instrumen investasi yang bisa kita lakukan dimanapun dan kapanpun karena dilakukan secara online, bahkan hanya dengan memiliki hp smartphone kita sudah bisa berinvestasi di reksadana. Keuntungan berinvestasi pada reksadana adalah
  1. Transaksi mudah
  2. Investasi bisa dimulai dari 100 Ribu Rupiah
  3. Liquid (rame diperjualbelikan)
  4. Dana kita dikelola oleh manager investasi yang profesional
  5. Resiko dan keuntungan dapat dilihat dari jenis reksadana
  6. Lebih cenderung untuk jangka panjang
  7. Aman
Saham
Hampir sama seperti reksadana yaitu sama sama bisa dibeli melalui online ataupun off line, namun saham dengan reksadana lebih cenderung memiliki perbedaan pada tingkatan resiko dan keuntungan yang dimilikinya. Adapun keuntungan berinvestasi dalam instrumen saham adalah
  1. Transaksi mudah
  2. Investasi bisa dimulai dari 100 Ribu Rupiah
  3. Liquid (rame diperjualbelikan)
  4. Mengelola dana sendiri
  5. Resiko dan keuntungan tergantung psikologi dan kemampuan untuk menganalisa 
  6. Jangka pendek dan jangka panjang
  7. Aman
Tulisan yang bercetak tebal adalah sedikit perbedaan antara reksadana dengan saham. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas dari point nomor satu.

Point #1
Kedua instrumen investasi ini sama sama dapat melakukan transaksi secara mudah, yaitu hanya dengan membuka rekening efek pada perusahaan sekuritas kemudian mulailah berinvestasi dengan menentukan pilihan anda. Cara untuk membuka rekening pada perusahaan sekuritas sangatlah gampang, pada artikel sebelumnya sudah pernah saya bahas, jika anda belum membacanya silahkan klik disini

Point #2
Reksadana atau Saham dapat dibeli dengan modal yang sangat terjangkau, bahkan dengan memiliki modal 100 ribu rupiah kita sudah dapat memulai berinvestasi. Contoh : Untuk dapat berinvestasi baik di Reksadana maupun Saham, kita harus membeli 1 Lot yang terdiri dari 100 lembar, di Pasar Modal harga per lembar yang paling murah adalah 50 Rupiah, jika anda membeli 1 Lot maka 50 X 100 = 5000 Rupiah, jika anda memiliki dana 100 ribu maka tinggal dikalikan saja.

Point #3
Reksadana atau Saham sangat mudah dibeli maupun dijual, itulah yang disebut dengan Liquid. Jadi kita tidak perlu takut dikemudian hari saham kita tidak dapat jual atau tidak ada yang beli, di Bursa Efek Indonesia transaksi perhari mencapai Enam Triliun Rupiah, bisa anda bayangkan berapa besar uang yang keluar masuk stiap harinya.

Point #4
Pada Reksadana, uang yang kita investasikan akan dikelola oleh Manager Investasi yang profesional, ia yang akan mengatur uang anda yang yang akan ditempatkan dimana. Contoh : jika anda memilih Reksadana Campuran maka tugas Manager Investasi adalah menempatkan dana investasi anda pada saham berapa persen, pada obligas berapa persen dan lain sebagainya, selanjutnya anda hanya perlu menunggu hasil dari investasi tersebut.

Pada Saham, uang yang kita investasikan mutlak kita sendiri yang mengaturnya. Kita dapat bebas memilih apakah kita mau berinvestasi ke saham (contoh) BRI, BCA, Telkom, Unilever dan sebagainya. Keuntungan yang kita peroleh dapat lebih besar, begitupula dengan resiko yang kita tanggung jika kita kurang mendalami analisa teknikal dan fundamental.

Point #5
Pada Reksadana kita bisa memilih tingkat resiko maupun keuntungan yang diperoleh karena Reksadana terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tingkatan resiko antara lain
  1. Reksadana Pasar Uang
  2. Reksadana Pendapatan Tetap
  3. Reksadana Campuran
  4. Reksadana Saham
  5. Reksadana Terproteksi
  6. Reksadana Index
  7. Reksadana Syariah
Dari ketuju jenis Reksadana diatas memiliki tingkatan resiko dan keuntungan yang berbeda beda, resiko atau keuntungan paling tinggi ada pada Reksadana Saham.

Namun pada investasi saham, resiko dan keuntungan kita dapat atur sendiri dengan cara membuat trading plan atau menganalisa fundamental perusahaan secara cermat untuk investasi jangka panjang.

Point #6
Pada Reksadana memang lebih cenderung untuk jangka panjang, kenapa demikian? dilihat dari resiko jelas Reksadana memiliki resiko lebih rendah dari pada Saham, mungkin sebaiknya lebih pantas untuk menabung secara berkala untuk tujuan masadepan karena keuntungannya rata rata diatas inflasi dan juga lebih tinggi dari deposito.

Pada Saham, kembali kepada diri sendiri tergantung kemampuan kita untuk mengalisanya. Secara umum ada tiga katagori investasi saham yaitu
  1. Sort Trading
  2. Swing Trading
  3. Long Investing
Jika anda memilih untuk menjadi seorang trader maka anda harus menguasai Analisis Teknikal atau jika anda memilih menjadi seorang Investor maka anda harus menguasai Analisis Fundamental.

Point #7
Aman? tentu saja kedua instrumen investasi tersebut aman, karena di awasi oleh OJK dan Pengawas keuangan yang terpercaya. Jika anda masih takut berinvestasi, mulailah dengan dana yang kecil dulu karena dengan dana yang kecil, anda dapat berinvestasi dengan tenang sambil melatih mental dan psikologi. Mulailah investasi dari sekarang, jangan takut untuk mengambil resiko, Sekian dulu dari saya. diartikel berikutnya saya akan membahas lebih spesifik tentang produk dari Reksadana maupun Saham beserta Rekomendasinya. Bila ada yang kurang dimengerti silahkan berkomentar dibawah ini. Terimaksih

Posting Komentar untuk "Lebih untung reksadana atau saham dalam berinvestasi"